Mengeksplor Kajian Kurikulum Berdasar Substansi, Bidang Studi dan Sistem


Mengeksplor Kajian Kurikulum Berdasar Substansi, Bidang Studi dan Sistem

Paradigma kurikulum

Paradigma kurikulum dalam sebuah substansi merupakan cara pandang yang paling mendasar bahwa kurikulum diartikan sebagai sebuah cara untuk belajar, dimana membutuhkan suatu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi belajar yang didalamnya termaktub tujuan pembelajaran yang hendak dicapai 
(Seel, 2008). Beauchamp menjelaskan bahwa A curriculum is a written document which may contain many ingredients, but basically it is a plan for the education of pupils during their enrollment in given school (Beauchamp, 1975)

Kurikulum Sebagai suatu perencanaan pendidikan

Pada intinya Beauchamp mendefinisikan bahwa kurikulum merupakan suatu perencanaan pendidikan. Substansi tersebut dapt berupa suatu perangkat pembelajaran dimana didalamnya terdapat cara, strategi dan metode belajar yang digunakan, durasi waktu atau jadwal yang direncanakan dan model evaluasi yang akan dilakukan. Dalam paradigma lama, substansi kurikulum hanya terdapat dalam alam pikiran seorang guru atau pendidik atau tidak tertulis. Banyak kelemahan jika seorang guru merencanakan hanya dalam pikiran atau angan-angan, yang mana kadang lupa. Sehingga guru melaksanakan pembelajaran secara spontan tanpa perencanaan. 


Baca Juga: Eksistensialisme VS Perenialisme: Analisis dan Kritik atas Kurikulum dan Peran Guru dalam Proses Pendidikan

Kurikukulum di era modern

Pada era modern sekarang, subtansi kurikulum dalam perencanaan pembelajaran diwujudkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) untuk guru dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) untuk dosen. Kurikulum merupakan sebuah suatu kajian dalam pengembangan suatu keilmuan sebagai contoh dalam bentuk mata kuliah baik di jenjang S1, S2 dan S3. Selain itu juga kurikulum dijadikan suatu program studi/konsentrasi/jurusan dari tingkat S1 sampai S3. Kurikulum dijadikan suatu bahan kajian atau pembelajaran dari yang bersifat dasar sampai dengan spesifik. 

Kurikulum sebagai sarana dialektika

Berbagai kajian kurikulum tersebut tentunya mempunyai maksud untuk memahami dan menggali secara keilmuan dan sekaligus sebagai bentuk responsif terhadap perkembangan zaman yang berdampak pada perkembangan kajian kurikulum (Ashcroft & Palacio, 2003). Kurikulum sebagai sarana dialektika untuk mendapatkan informasi sekaligus pengetahuan bagai seseorang untuk dijadikan sebagai acuan dan dasar dalam implementasi penyusunan kurikulum dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Selain kurikulum menjadi suatu kajian bidang studi dalam berbagai mata kuliah, kurikulum juga menjadi suatu kajian bidang studi dalam berbagai diskursus. 

Upgrading kurikulum di era 4.0

Sebagai contoh kurikulum dikaji dalam suatu seminar/diskusi ilmiah dengan tema tertetntu yang biasanya dikaitkan dengan perkembangan pada masanya (contoh tema “Upgrading kurikulum di era 4.0”). Kurikulum dalam persepektif bidang studi juga dapat berwujud dalam suatu penelitian yang fokus yang diteliti adalah persoalan kurikulum yang mana tentnuya akan merujuk sumber-sumber kajian kurikulm dalam memecahkan problem dalam penelitiannya. Kajian kurikulum dalam bentuk penelitian pada akhirnya akan menghasilkan suatu makalah atau artikel tentang kajian kurikulum.


Baca Juga: Urgensi Pedagogi Dalam Pendidikan Nasional

Sistem Kurikulum

Kurikulum dalam perspektif sebuah sistem merupakan bentuk implementasi dari kurikulum dalam paradigma bidang studi. Sistem Kurikulum mencakup struktur Sumber Daya Manusia/pelaksana dan prosedur kerja dalam melaksanakan dari perencanaan, pelaksanaa sampai dengan mengevaluasi. Hal itu selaras dengan penrnyataan Caswell yang menekankan partisipasi guru dalam menentukan kurikulum, menentukan struktur organisasi dari penyusunan kurikulum, dalam merumuskan pengertian kurikulum, merumuskan tujuan, memilih isi, menentukan kegiatan belajar, desain kurikulum, menilai hasil, dan sebagainya (Caswell, 1974). Pelaksana dalam suatu sistem harus menguasai tugas yang harus dilaksanakannya (Joyce et al., 2004)

Tujuan nasional dalam kurikulum

Kurikulum disusun guna menggerakkan roda pendidikan di suatu lembaga pendidikan. Sehingga ada istilah, kurikulum adalah jantung pendidikan. Kurikulum dalam sebuah sistem dapat diimplementasikan mulai dari skala luas (pendidikan di suatu negara) sampai dengan skala kecil pada lembaga pendidikan atau dapat strukturisasi sistem kurikulum nasional yang mendasari sistem kurikulum pendidikan jenjang dasar, menengah, atas dan jenjang pendidikan tinggi. Selain ada tujuan nasional dalam kurikulum, Masing-masing jenjang mempunyai tujuan sendiri yang disebut tujuan institusional atau kelembagaan. Kurikulum mengatur segala hal yang berkaitan dengan ranah akademik dalam pendidikan. 


Baca Juga: Redesain Kurikulum Sebagai Upaya Responsif Terhadap Civil Society 5.0 

Kurikulum mengatur komposisi Materi Pelajaran

Dengan sistem Kurikulum dapat ditentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai dalam bidang pendidikan. Selain itu, kurikulum mengatur komposisi mata pelajaran atau mata kuliah pada tiap-tiap jenjang pendidikan. Sebagai contoh kurikulum pada jenjang SMP dan jenjang MTs komposisi materi pelajarannya berbeda. Pada SMP materi umum prosentasenya lebih dominan dibanding materi keagamaan yang cenderung sangat minim. Sedangkan MTs mempunyai prosentasi yang hampir seimbang antara materi keagamaan dengan umum. Pengadopsian materi-materi lokal juga masuk kategori kurikulum dalam perspektif sebuah sistem.


Penulis: Failasuf Fadli

Post a Comment for "Mengeksplor Kajian Kurikulum Berdasar Substansi, Bidang Studi dan Sistem"